Selamat datang di KnK Land. Mari menguasai dunia bersama kami. Disini kalian bisa menemukan ratusan postingan berbahaya dari penulis-penulis kami. Selamat menikmati situs yang hidup ini.




Thursday, August 13, 2020

Spooky Emerald - Chapter 3 (Sang Pemimpi dan Sang Pembunuh)

Ini adalah kisah dua orang yang mempunyai kehidupan penuh tragedi. Awalnya mereka berdua hidup berpisah, mempunyai kehidupan sendiri-sendiri. Dulu kehidupan mereka penuh kebahagiaan karena mereka mempunyai mimpi atau mempunyai sesuatu yang harus dilindungi. Namun, kehidupan mereka berdua berubah di tengah usia mereka akibat perang. Mereka kehilangan impian mereka dan harta karun yang harus mereka lindungi.



Suatu hari di suatu kota, saat itu turun hujan yang sangat deras, seorang wanita dengan rambut panjang, kusut, dan kotor seperti tidak pernah dirawat sedang menikmati cokelat bubuk yang baru saja dia seduh dengan kakinya. Dia bernama Sri Aledreamlee, seorang keturunan bangsawan yang gelar bangsawannya sudah tidak berarti lagi. "slurrp, slurrp, peh, pahit sekali. seandainya masih ada gula di saat aku malas keluar rumah. kapan yah hujan ini berhenti? slurrp..", ucap Sri sambil menyeruput cokelat hangatnya.

Tiba-tiba kelihatan siluet seseorang berbadan besar dan berambut pirang, orang itu tepat berada di seberang jalan depan rumah Sri. Dari kejauhan 2 meter lebih, orang itu tampak seperti sedang menatap Sri di jendela.

"siapa itu? dia memakai topeng yang mirip seperti topeng di film horor terkenal. selain itu, dia memegang pisau kecil dan terdapat shotgun di punggungnya. dia tampak berbahaya. tapi, tapi, perasaan apa ini? ku malah merasa senang, akhirnya aku bisa bertemu manusia yang masih hidup. aku tidak kesepian.", ucap Sri dengan girangnya dan senyum yang lebar. Namun, Sri tetap langsung bersembunyi dari si pria bertopeng mengingat si pria bertopeng tampak berbahaya.

Melihat penampakan Sri di jendela, si pria bertopeng langsung berjalan cepat mendekati rumah Sri. Saat di depan pintu, pria itu mengetuk pintu rumah Sri dengan ketukan yang pelan. Karena tidak mendapat respon dari orang dalam rumah, pria itu pun mengeraskan kekuatan ketukan tangannya. Sambil memegang pisau di tangan kanannya, ia mengetuk pintu dengan keras dengan tangan kirinya. Sesaat kemudian, dia langsung mendobrak pintu dengan paksa karena jelas tidak ada polisi di zaman sekarang. Sri mulai ketakutan di dalam kamar mandinya.

Pria bertopeng itu pun berjalan pelan, masuk ke ruang yang ada jendela tadi, Sri tidak ada di sini, yang ada hanya cangkir yang berisi cokelat panas yang hampir penuh. Dia terus memukul-mukul tangannya ke dinding maupun benda di sekitarnya dan membuat keributan. Sri berada di kamar mandinya yang tidak bisa dikunci dengan kakinya. Ia berpikir kalau si pria bertopeng itu akan melukai dirinya.

Sambil duduk membelakangi pintu kamar mandinya, dia mendengar suara langkah kaki pria itu. Pria bertopeng itu melihat rambut-rambut kusut Sri di celah bawah pintu. Pria itu langsung mengetuk-ngetuk pintu tanpa berkata apa-apa. Sri masih terdiam di dalam pura-pura tidak ada di dalam. Pria itu pun mendorong pintu dengan pelan, Sri merespon dengan cepat-cepat berdiri menahan pintu dengan punggungnya. Tiba-tiba, Sri terpeleset jatuh akibat tidak mampu menahan dorongan itu. Pria itu langsung masuk sambil memegang pisau di tangan kanannya.

"hahaha, siapa kau? berani-beraninya kau masuk ke rumahku. apa yang ingin kau lakukan? kau mau membunuhku? hahaha.", ucap Sri sambil ketakutan bersandar di dinding kamar mandinya. Pria bertopeng itu mendekati Sri dan berusaha memegang Sri dengan tangan kirinya. Sri bisa mendengar nafas pria bertopeng itu dengan kuat lalu berusaha menjauh tapi yang bisa dilakukannya hanya bersandar pada dinding di belakangnya.

"pergi, pergi kau dari sini!". Si pria bertopeng itu tidak menghiraukan kata-kata Sri. Ia pun berhasil memegang rambut Sri yang panjang. Ia menarik rambut Sri. "hehehe, apa yang kau inginkan dari rambut kusutku ini? aah sakiit. apakah kau orang gila yang diberitakan muncul 3 tahun yang lalu itu? tidak mungkin, kupikir kau sudah mati. aaagh, pelan-pelan tariknya.", ucap Sri saat rambutnya dijambak.

Beberapa saat kemudian, pria itu memotong rambut Sri yang sudah sangat panjang dan lusuh. Sri pun terpental ke arah kloset duduknya sesaat setelah rambutnya putus. Kepala Sri terbentur dan akhirnya ia pingsan. Si pria bertopeng berhasil masuk ke dalam kamar mandi dan mendapati Sri sudah tidak sadar diri. Dia pun langsung mendekati Sri, menggendongnya, lalu membawanya ke kamar.

Bersambung...

<<Chapter 2 (Kehidupan Baru)

No comments:

Post a Comment