Selamat datang di KnK Land. Mari menguasai dunia bersama kami. Disini kalian bisa menemukan ratusan postingan berbahaya dari penulis-penulis kami. Selamat menikmati situs yang hidup ini.




Tuesday, June 30, 2020

Daftar Link Download Game KnK Land

Halaman ini berisi daftar link download file game yang ada di KnK Land.

Monday, June 29, 2020

Rumus-Rumus Dalam Statistika

Dadu dan Distribusi Normal
Hai hai semua . Ketemu lagi sama aing, Admin K yang kece lagi pinter . Tentu saja, masih di blog kesayangan kita yang cetar membahana ini, KnK Lnd. Kali ini, aing akan membahas lagi tentang matematika khususnya setantistika. Disini, aing cuma bagi-bagi rumus aja biar kalian pada mabok rumus. Jadi, aing gak bakal banyak ngebacot. Oh yah, jangan lupa baca juga postingan tentang matematika yang lain dimana di postingan tersebut aing banyak bacot. Okey, daripada lama-lami, langsung saja kita cekidoot .



Tuesday, June 23, 2020

Hubungan antara Qadhiyah dalam ilmu Mantiq

Disclaimer : Penulis bukanlah seorang ahli dalam hal ini, jadi jika ada yang salah kalau berkenan bisa tulis di kolom komentar hiya-hiya-hiya. tujuan dari artikel adalah untuk menjelaskan pembagian hubungan qadhiyah.




 Sama seperti Kulli yang memiliki relasi diantara kedua kulli yang dipostingan dahulu kita namai sebagai nisbah al arba'ah. maka pada qadhiyah juga terdapat semacam relasi/hubungan diantara kedua qadhiyahnya. hubungan antara qadhiyah ini tidak akan keluar dari 4 hubungan, yaitu : tanaqud ( kontradiksi ), tadhad ( kontrariasi ), dukhul tahta tadhad ( interferensi subkontrariasi ), dan tadakhul ( interferensi).

sedikit istillah tambahan : kam merupakan segi kuantitas yakni Ju'ziyah ( sebagian ) atau kulliyah ( seluruh ) suatu maudhuq. sedangkan kaf merupakan segi kualitas yakni merupakan salibah ( negsasi ) atau maujibah ( afirmasi ) suatu mahmul. untuk yang ingin mengetahui apa itu salibah dan maujibah : disini



tanaqud : adalah hubugan antara qadhiyah jika yang satunya salah maka yang lainnya menjadi benar begitu pula jika yang satunya benar maka yang lainnya menjadi salah serta tidak mungkin kedua-duanya benar atau salah. ini ditandai dengan kesamaan maudhuq dan mahmulnya tapi berbeda dari segi kam dan kaif, contoh : Setiap manusia memiliki akal dan sebagian manusia tidak memiliki akal. jika qadhiyah setiap manusia memiliki akal itu benar maka qadhiyah sebagian  manusia tidak memiliki akal haruslah salah.

tadhad : adalah hubungan antara qadhiyah jika yang satu benar maka yang lainnya salah tetapi tidak seperti tanaqud kesalahan yang lainnya tidak memastikan kebenaran yang lainya melainkan bisa saja keduanya salah. ini ditandai oleh samanya maudhu dan mahmul disertai samanya pada segi kam ( kam yang kulliyah ) tapi berbeda pada segi kaif. contohnya : setiap manusia itu munafik dan tidak satupun manusia itu munafik. disini jika salah satu dari antara kedua qadhiyahnya benar maka yang lainnya salah, ambil contoh jika qadhiyah tidak satupun manusia itu munafik itu benar maka qadhiyah setiap manusia itu munafik haruslah salah, tetapi jika qadhiyah tidak satupun manusia itu munafik itu salah maka ini tidak serta merta menjadikan qadhiyah setiap manusia itu munafik menjadi benar, kan bisa saja nyatanya hanya sebagian manusia itu munafik atau hanya sebagian manusia itu tidak munafik.

dukhul tahta tadhad : adalah hubungan antara qadhiyah jika yang satu salah maka yang lainnya harus benar dan jika yang satu benar maka yang lainnya tidak serta merta menjadikannya salah. ini ditandai kesamaan maudhu' dan mahmulnya disertai kesamaan segi kam (  kam yang ju'ziyah ) tetapi segi kaf nya berbeda. contoh : Sebagian dari A itu B dan Sebagian dari A itu tidak B. jika sebagian dari A itu  B adalah salah maka sebagian dari A itu tidak B haruslah benar. maksudnya ialah karena Sebagian A itu  B adalah salah maka ini memberitahu kita bahwa yang benar adalah seluruh  A itu tidak B ( karena sebagian saja sudah salah apalagi keseluruhannya ), karena seluruh A itu tidak B maka benarlah pula bahwa sebagian A itu tidak B. tetapi jika sebagian A itu B adalah benar maka tidak serta merta menjadikan sebagian A  itu tidak B adalah salah. bisa jadi memang keduanya benar karena seluruh A itu B adalah salah dan seluruh A itu tidak B adalah salah.

tadakhul : adalah hubungan antara qadhiyah yang memiliki kesamaan maudhuq dan mahmul disertai kesamaan dari segi kaif tetapi berbeda dalam segi kam. satu qadhiyah itu kulliyah sementara yang lainnya adalah ju'ziyah. dalah hubungan ini jika qadhiyah yang kulliyah itu benar maka qadhiyah ju'ziyah juga menjadi benar. tetapi jika qadhiyah ju'ziyah benar maka belum tentu qadhiyah kulliyah menjadi benar. contoh : Sebagian manusia itu munafik dan Seluruh manusia itu munafik. jika seluruh manusia itu munafik adalah benar maka otomatis sebagian manusia itu munafik juga benar ( jelas jika keseluruhannya benar maka ketika kita ambil sebagian, sebagiannya juga benar ). tetapi jika yang benar adalah sebagian manusia itu munafik maka tidak benar menyatakan kalau seluruh manusia itu munafik adalah benar.




Thursday, June 18, 2020

Qadhiyah ( proposisi ) dalam ilmu mantiq

Disclaimer : Penulis bukanlah seorang ahli dalam hal ini, jadi jika ada yang salah kalau berkenan bisa tulis di kolom komentar hiya-hiya-hiya. tujuan dari artikel adalah untuk memperkenalkan pembagian qadhiyah yang paling dasar.





Qadhiyah adalah proposisi/kalimat yang dapat dinyatakan salah dan benar atau jujur dan bohong. dalam mantiq qadhiyah selalu merupakan Lafazh Murakab Taam yang Khabar .



adapun secara umum qadhiyah dapat kita bagi menjadi dua, yaitu : Hamliyah dan Syartiyah.

Hamliyah : proposisi/qadhiyah yang terbentuk dari hubungan maudhu' ( subjek ), Mahmul ( Predikat ) , dan rabitah (penghubung ) dengan rumus  . adapun secara gamblang, maudhu' adalah hal yang akan dibebani. mahmul adalah hal yang hendak kita bebankan, dan rabitah adalah hal yang menghubungkan antara maudu' dan mahmul. tapi adakalanya rabitah-nya tidak disebutkan tapi sebenarnya mengandung rabitah ( rabitahnya tersirat ). contoh :

- andi adalah manusia, dimana dalam proposisi ini  andi sebagai maudhu', adalah sebagai rabitah, dan manusia adalah mahmul.

-  sebagian manusia adalah bukan professor, dalam proposisi ini, sebagian manusia sebagai maudhu', adalah sebagai penghubung, dan bukan professor sebagai mahmul.

qadhiyah hamliyah ini berdasarkan tipe maudhu' dan mahmul-nya bisa dibagi lagi menjadi beberapa klsifikasi diantaranya :

berdasarkan maudhu'-nya , hamliyah dapat dibagi menjadi 4 : shaksiyah, muhmalah, kulliyah, juz'iyah.

shaksiyah : ialah maudu' yang singular, berupa benda-benda, orang, atau hal-hal khusus tertentu  yang sudah jelas penunjukkannya. contoh :  saipul adalah sultan kanokis, banda aceh adalah serambi mekkah, vas bunga itu adalah vas bunga kerajaan kanokis.

muhmalah : ialah maudhu'-nya itu adalah sebuah kulli tetapi tidak jelas penunjukkannya , apakah itu ditunjukkan pada semua cangkupan kulli atau hanya sebagian (tanpa keterangan jumlah). contoh : manusia adalah professor, kita tau bahwa tidak semua manusia adalah professor jadi maudhu' disini itu hanya menunjukkan sebagian manusia. karena maudhu' dalam qadhiyah ini tidak jelas maka ini jarang digunakan.

kulliyah : ialah maudhu' nya adalah sebuah kulli dan jelas ditunjukkan kepada semua cangkupan kullinya,  bisa ditandai dengan quantifier ( kata yang menunjukkan jumlah ) semua atau setiap. contoh : setiap manusia memiliki tangan, semua manusia itu berhak menjadi khalifah.

juz'iyah : ialah maudhu'-nya berupa kulli tetapi cangkupan yang ditunjukkan tidak ke semua cangkupan kulli tersebut ini ditandai dengan quantifier ( kata yang menunjukkan jumlah ) sebagian. contoh : sebagian manusia adalah professor, sebagian kambing adalah jantan.

sedangkan berdasarkan mahmul-nya, hamliyah dibagi menjadi dua : Mujabah ( positif ) dan Salibah ( negatif ).

Mujabah : Qadhiyah hamliyah yang menyatakan bahwa mahmulnya itu berupa beban terhadap maudhu' atau maudhu' dibebankan oleh mahmul. contoh : saipul itu sedang berdiri, air asin itu rasanya asin. kedua contoh ini mamhmul-nya sama-sama membebankan maudhu'-nya. berdiri dibebankan terhadap saipul dan rasa asin dibebankan terhadap air asin.

Salibah : berkebalikan dengan Mujabah, qadhiyah ini menyatakan bahwa maudhu-nya tidak dibebankan ole mahmul-nya atau mahmul-nya tidak menjadi beban terhadap maudhu'. contoh : saipul itu tidak sedag berdiri, air asin rasanya tidak asin. kedua contoh ini sama-sama menyatakan bahwa maudhu'-nya tidak terbebani oleh mahmul. berdiri tidak dibebankan terhadap saipul dan rasa asin tidak dibebankan terhadap air asin.

balik lagi dalam pembagian Qadhiyah awal, sekarang kita akan mengulas tentang Qadhiyah Syartiyah.

Qadhiyah Syartiyah : Qadhiyah ini sering disebut qadhiyah yang bersyarat karena qadhiyah yang satu merupaka syarat bagi qadhiyah yang lainnya. dan biasanya tersusun dari Muqaddam, dan talli. Muqaddam adalah bagian pertama dan talli adalah bagian kedua.  contoh :

jika kursi tersebut telah diduduki maka saya berdiri, kursi tersebut merupakan muqaddam dan menjadi syarat untuk talli-nya, dalam kasus ini, talli-nya adalah saya berdiri.

angka ini jika bukan genap maka ganjil, dalam hal ini bukan genap adalah muqaddamnya dan merupakan syarat terjadinya angka yang ganjil atau talli-nya.

Qadhiyah Syartiyah terbagi menjadi dua yaitu : Muttasilah dan Munfasilah.

Muttasilah : merupakan Qadhiyah yang bila muqaddamnya terpenuhi maka talli-nya harus tejadi contoh : jika ada api maka ada asap. kalau api itu terjadi maka ada asap merupakan suatu keharusan.
jika a maka b, jika a itu terpenuhi maka terpenuhinya b merupakan suatu keharusan.

Munfasilah : Merupakan Qadhiyah yang saling bertentangan, jika muqaddamnya terpenuhi maka talli-nya tidak mungkin terpenuhi begitu sebaliknya jika talli-nya terpenuhi maka muqaddamnya tidak akan terpenuhi. contoh : angka jika bukan genap maka ganjil. disini jika anka itu genap terpenuhi maka angka ganjil tidak mungkin terpenuhi. ini makanya qadhiyah ini juga dinamakan qadhiyah pertentangan karena antara muqaddam dan talli saling dipertentangkan.


sebenarnya masih banyak pembagian-pembagian qadhiyah lain, saya di postingan ini hanya membahas pembagian qadhiyah dasarnya saja.


Sunday, June 14, 2020

Si Hitam dan Si Putih ~Bagian 3~


"10 tahun lagi, kita akan bertemu disini"


Friday, June 12, 2020

Ta'rif ( definisi ) dalam Mantiq

Disclaimer : Penulis bukanlah seorang ahli dalam hal ini, jadi jika ada yang salah kalau berkenan bisa tulis di kolom komentar hiya-hiya-hiya. tujuan dari artikel adalah agar pembaca dapat men-ta'rif-kan sesuatu dengan baik dan benar.



 langsung sahaja, menurut ahli mantiq Men-ta'rif-kan sesuatu ialah menjelaskan esensi/hakikat dari sesuatu atau dengan kata lain men-ta'rif-kan sesuatu itu berarti kita ingin menjawab ke-apa-an dari sesuatu tersebut. salah satu diantara kegunaan men-ta'rif-kan sesuatu itu adalah kita dapat memberi batasan cangkupan dari sesuatu tersebut. contonhya : kita men-tairif-kan manusia menjadi hewan yang berpikir. maka dengan ini kita memberi batasan terhadap hal-hal yang bisa kita sebut manusia, saipul bisa kita sebut manusia karena saipul adalah hewan yang berpikir, sedangkan sapi tidak bisa kita sebut manusia karena sapi bukanlah hewan yang berpikir.

dalam menjawab bagaimana men-ta'rif-kan sesuatu dengan benar kita membutuhkan syarat-syarat tertentu, beberapa diantaranya ialah :

1. hasil ta'rif yang kita lakukan harus mampu mencangkup semua cangkupan kullinya dan dapat memberi batasan. contoh seperti yang diatas. manusia adalah hewan yang berfikir, dengan ta'rif ini bisa didapatkan saipul adalah manusia dan sapi adalah bukan manusia.

2. hasil ta'rif tidak boleh memperluas dan mempersempit cangkupan kulli. misal : mansuia adalah hewan yang hamil. dari ta'rifan ini bisa dikatakan sapi adalah manusia ( sapi adalah hewan yang hamil ), ini namanya memperluas cangkupan kulli.  atau manusia adalah hewan yang bisa berenang, nah yang ini namanya mempersempit cangkupan kulli karena sebut saja saipul ( yang termasuk cangkupan kulli manusia ) tidak bisa berenang. maka dengan ta'rif yang seperti ini, kita menegasikan saipul sebagai manusia.

 ta'rif yang memenuhi kedua syarat tersebut secara sempurna mencangkup esensinya adalah  Ta'rif Had al Taam. sedangkan Ta'rif Had al Naqish , Ta'rif  Rasm al Taam, dan Ta'rif Rasm al Naqish.  sedikit mampu memenuhi kedua syarat tersebut dan tidak mampu menjelaskan seluruh esensinya.

kita akan membagi menjadi dua kategori dari keempat ta'rif diatas yaitu : Ta'rif Bilhadd dan Ta'rif Bilrasm.




Ta'rif Billhad : disebut demikian karena ia menyebutkan jins dan fashl ( lihat : khulliyat al khamsah ) dalam pen-ta'ri-annya serta tujuan utamanya adalah mencari konsep/makna dari sesuatu. yang membedakan Had al Taam dan Had al Naqish adalah pengunaan jins nya.

Had al Taam : dikatakan seperti itu karena hasil ta'rif nya dapat memenuhi keseluruhan esensi dan  ditandai sebagai pencampuran dari Jins Qarib dan Fashl Qarib dalam pembentukkanya. tapi apa    itu jins qarib? jins qarib ialah Jins yang terdekat pada kulli yang hendak kita definisikan atau yang    sebagian esensinya kulli yang hendak kita definisikan paling banyak dibanding dengan jins yang      lainnya , kalau kita hendak mendefinisikan kulli manusia maka antara hewan dan mahluk hidup,        hewan adalah yang dapat menjelaskan esensi manusia yang terbanyak dibanding mahluk hidup          maka dari itu hewan adalah jins qarib dari kulli tersebut sedangkan mahluk hidup adalah jins ba'id (  bukan jins qarib ), ini juga berlaku dalam  fashl  ( ada fashl qarib dan fashl ba'id ). contoh dari Had    al Taam : Manusia adalah hewan yang berfikir, dengan hewan sebagai Jins Qarib dan yang berfikir    sebagai Fashl Qarib.

Had al Naqish : dikatakan demikian karena ta'rif ini hanya mampu menjelaskan sebagian esensi dan juga ditandai dengan campuran dari Jins Ba'id dan Fashl Qarib atau hanya memiliki Fashl qarib saja dalam pembentukkannya. contoh : Manusia adalah mahluk hidup yang berpikir, dengan mahluk hidup sebgai fashl ba'id dan yang berpikir sebagai fashl qarib. ta'rif yang seperti ini menghilangkan sebagian esensi manusia karena dalam ta'rif ini manusia disatukan dengan tumbuhan, teratai, anjing, babi, dll.

Ta'rif Birrasm :  ta'rif ini tujuan utamanya hanya untuk kegunaannya misalnya sebagai pemisah/kejelasan cangkupan ( tentu ini berbeda dengan ta'rif billhad yang fokus utamanaya adalah mencari esensi ). ta'rif ini tersusun dari Jins Qarib dan Arad al khash. perbedaan antara Rasm al Taam dan Rasm al naqish juga ada dalam penggunaan jinsnya.

Rasm al Taam  : hasil Ta'rif hanya sebagai penjelas cangkupan kullinya dengan cara memasukkan kekhasan yang dimiliki suatu kulli dan memiliki komposisi Jins Qarib dan Arad al khash. misal mansuia adalah hewan yang tertawa, dimana hewan sebagai Jins Qarib dan yang tertawa adalah Arad  al khash. ta'rif ini mampu memberi tau kita mana yang bukan merupakan cangkupan kulli  seperti batu pastilah bukan mansuia karena batu bukan hewan yang tertawa.

Rasm al Naqish : hasil Ta'rif ini juga untuk penjelas cangkupan kulli dengan cara memasukan kekhasannya tetapi ta'rif ini memiliki kecacatan karena esensi yang terkandung sangatlah minim dan mungkin malhan tidak ada. ta'rif ini tersusun oleh Jins Ba'id dan Arad al khash. atau hanya Arad al khash. misal : Manusia adalah mahluk hidup yang tertawa, dengan mahluk hidup sebagai jins ba'id dan yang tertawa sebagai arad al khash. dikatakan mengandung esensi yang sangat minim karena hasil ta'rif tadi menyatukan manusia bersama tumbuhan, teratai, dll lewat Jins Ba'id nya.





Thursday, June 11, 2020

kata dan makna dalam ilmu mantiq

Disclaimer : Penulis bukanlah seorang ahli dalam hal ini, jadi jika ada yang salah kalau berkenan bisa tulis di kolom komentar hiya-hiya-hiya. tujuan dari artikel ini sebenarnya untuk membedakan mana proposisi atau Qadhiyah dan mana yang bukan.



 Dalam ilmu logika aristotelian versi arab, Lafazh itu terbagi dua, yatitu Qaul dan Muhmal.

Qaul  : susunan huruf yang membentuk makna/arti/kegunaan, biasanya qaul ini kita pakai dalam kehidupan sehari-hari. contonya : "meja",  "meja" disini memiliki kegunaan karena kita pakai kata "meja" untuk menunjukkan benda meja.

Muhmal : susunan huruf yang tidak membentuk makna dan arti. contohnya : "asedelolokpoer", kata "asedelolokpoer" menjadi muhmal jika dan hanya jika kata tersebut tidak memiliki kegunaan apapun, atau bisa dikatakan kata yang asal bunyi sahaja.

nah, qaul ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu :
 Mufrad ( singular, kata tunggal )  dan Murakab ( komposit, susunan kata )

Mufad : dikatakan mufrad jika qaul tidak memiliki bagian-bagian dengan kata lain qaul tersebut hanya berisikan satu kata, seperti kata "meja" tadi. kata "meja" bisa kita masukkan ke dalam qaul yang Mufrad.

Mufrad pun berdasarkan bentuknya dibedakan lagi menjadi 3 : isim, fi'il, dan 'adah.

isim : dalam bahasa indonesia merupakan kata benda, biasanya kata ini digunakkan untuk menunjukkan suatu benda dan tidak terikat oleh waktu. seperti : "meja", "pohon", "kursi", dll.

fi'il : dalam bahasa indonesia merupakan kata kerja, biasanya kata ini digunakan untuk menunjukkan suatu perkerjaan dan terikat oleh waktu. seperti : "membaca", "meniulis", dll.

'adah : dalam bahasa indonesia merupakan kata hubung, biasanya digunakkan untuk menghubungkan suatu lafazh dengan lafazh yang lain dan oleh karena itu kata ini tidak bermakna jika tidak ada lafazh lain. seperti : "dengan", "bahwa, "akan", dll.

 balik lagi, dalam pembagian qaul.

Murakab : Merupakan lafazh yang memiliki beberapa bagian, bisa juga dalam artian lafazh tersebut memiliki lebih dari satu qaul/mufrad. contoh : "saipul membeli bawang"

murakab ini juga terbagi lagi menjadi dua, yaitu : Taam dan Naqish.

dikatakan Taam jika Mukarab tersebut dapat menyampaikan makna secara sempurna seperti " saipul membeli bawang ", " saipul mau pisang?" dalam Murakab tersebut jelas maknanya. sedangkan Murakab dikatakan Naqish jika makna pada Murakab tersebut tidak jelas seperti " dodi bawa".

Murakab Taam dibagi lagi menjadi 2, iaitu : Khabar dan Insya.

Khabar : Murakab Taam yang bisa kita hukumi benar dan salah atau bohong dan jujur.seperti " bandung itu panas", " saya kemarin naik haji ", dsb.

Insya : Murakab Taam yang tidak bisa kita hukumi benar dan salah atau bohong dan jujur, biasanya mukarab ini berbentuk perintah dan pertanyaan seperti "tutup pintunya! ", " mau makan apel? ", dsb.


koreksi Nasiqh digambar maksudnya naqish

dari, sekian banyak penklasifikasian yang boleh dikatakan sebagai proposisi atau qadhiyah, jika suatu lafadzh itu merupakan Lafazh Murakab Taam yang Khabar.

kita sudah membahas ihwal kata, sekarang demi memenuhi judul, kita akan membahas ihwal makna/konsep.

makna dalam ilmu mantiq terbagi menjadi dua, kulli dan juzi' :

kulli, merupakan konsep/makna yang universal, konsep ini dapat dilekatkan kepada banyak hal seperti : Manusia, kata manusia mencangkup dodi, saipul, dll. sedangkan ju'zi adalah lawannya konsep yang bersifat partikular dan hanya dapat dimaknain hanya dalam 1 makna, seperti : Dodi, saipul.

antara kulli yang satu dan kulli yang lain tentu mempunyai hubungan/relasi dalam ilmu mantiq relasi-relasi itu kita namai sebagai Nisab al arba'ah ( relasi yang empat ). adapun isinya adalah :



Tabayun ( differensi ).

 relasi antara dua kulli dikatakan tabayyun jika antara satu dari kulli tersebut tidak dapat diterapkan dalam kulli lainnya. kulli yang pertama terpisah dari kulli satunya. contohya : antara manusia dan batu. tidak setiap manusia itu batu dan juga tidak setiap batu itu manusia

Tasawi ( kesamaan )

 relasi antara dua kulli dikatakan tasawi bila antara satu kulli dengan lainnya memiliki cakupan yang sama, atau kedua-duanya bisa sama-sama diterapkan. seperti : "manusia" dan "hewan yang berpikir". seluruh hewan yang  berpikir itu manusia dan seluruh manusia itu hewan yang berpikir.

umum wa khusus mutlaq ( implikasi )

 relsi antara dua kulli dikatakan seperti itu jika relasi dari satu diantara dua kulli mencangkup keseluruhan kulli yang kedua, sedangkan kulli kedua tidak dapat mencakup keseluruhan kulli yang pertaman. seperti : "Manusia" dan "hewan", semua manusia itu hewan tetapi tidak semua hewan itu manusia. maksudnya ialah manusia itu sudah pasti hewan sedangkan hewan belum pasti manusia bisa sajakan yang dimaksud adalah sapi, monnyet, dan lain-lain.

umum wa khusus min wajhin ( asosiasi ) 

 relasi antara dua kulli disebut demikian jika kedua diantara kulli tersebut dapat diterapkan kepada kulli yang lainnya tetapi tidak mencakup keseluruhan hanya sebagian. seperti : "warna dinding" dan "putih", sebagian warna dinding itu putih, sebagian dari yang putih itu warna dinding.


 selanjutnya kita membahas hubungan cakupan kulli dan esensinya ( secarar ringkas esensi itu berarti hal yang harus ada agar sesuatu dikatakan sesuatu ), hubungan ini dinamakan sebagai khuliyat al khamsah, hubungan ini kita perlukan nanti jika kita ingin membahas hudud, adapun jenis hubungan, terdapat sebagai berikut:


Nau' ( Spesies )

 dikatakan nau' jika suatu kulli menjelaskan esensi utuh suatu cakupannya. seperti "manusia", "manusia" menjelaskan esensi utuh dari plato, socrates, dan lain-lain.

Jins ( Genus )

 dikatakan Jins jika suatu kulli hanya menjelaskan sebagian esensi dari cakupannya . seperti "hewan". "hewan" hanya menjelaskan sebagian esensi dari cakupannya misalnya manusia , kambing, dll. "hewan" hanya menjelaskan sebagian esensi manusia sedangkan esensi manusia lain yang tak terjelaskan adalah "natiq (rasio)". begitu juga dengan lain, masih ada sebagian esensi yang lain yang tidak bisa dijelaskan dengan kulli "hewan".

Fashl ( pembeda )

 dikatakan fash jika suatu kulli merupakan sebagian esensi dan merupakan esensi pembeda/khusus dari yang lain, seperti : "natiq" merupaka sebagian esensi dari "manusia" dan juga merupakan pembeda antar "manusia" dan lainnya.

Arad al 'aam 

 dikatakan demikin jika suatu kulli tidak menjelaskan esensi apa-apa ( diluar esensi ) terhadap cakupannya dan bukan merupakan kekususan/dimiliki beberapa nau'. seperti : "berjalan", "berjalan"  bukan esensi dari manusia dan sapi tapi berjalan ada pada mereka.

Arad al khash 

 dikatakan demikian jika suatu kulli tidak menjelaskan esensi apa-apa terhadap cakupannya dan ini khusus pada satu nau' seperti "tertawa", "tertawa", hanya ada pada manusia tetapi "tertawa" bukan merpuakan esensi dari manusia.


buku pegangan : Asynai ba Ulum-e Islami 






















Monday, June 8, 2020

Download Megaman Battle Network Pack (BN 1-6 [GBA/NDS]) + Emulator

Halo semua ^_^ aye Admin K. Selamat datang di KnK Land. Sebelum-sebelum-sebelumnya, aye pernah membagikan link download paketan pokemon. Nah, sekarang, aye akan ubah haluan sebentar dengan membagikan gim action RPG yang sangat berbeda jauh dengan Pokemon. Yap, tepat sekali, sesuai judul, gim ini adalah gim Megaman Battle Network. Gim ini gak kalah seru loh sama gim Pokemon.

Monday, June 1, 2020

Download Pokemon Victory Pack (Gen 1-5 [GBA/NDS]) + Emulator


Ni hao semua ^_^ aye Admin K. Selamat datang di KnK Land. Kali ini aye kembali membagikan file paketan ROM Pokemon yang bisa kalian download. Kali ini, paketan yang bakal aye bagikan sangat lengkap mulai dari pokemon gen 1 sampai gen 5. Jadi, kalian tidak perlu lagi capek-capek untuk download satu per satu untuk dikoleksi atau dimainkan.