Selamat datang di KnK Land. Mari menguasai dunia bersama kami. Disini kalian bisa menemukan ratusan postingan berbahaya dari penulis-penulis kami. Selamat menikmati situs yang hidup ini.




Wednesday, June 30, 2021

Lirik Lagu Caca Marica (Baju Biru)

Mana dimana anak kambing saya


Anak kambing tuan ada di kampung baru


Mana dimana jantung hati saya


Jantung hati tuan yang pakai baju biru


Caca marica hai hai


Caca marica hai hai


Caca marica yang pakai baju biru

Tuesday, June 29, 2021

Apa yang kura-kura katakan kepada Achilles sang pahlawan?


 

Halo.. halo.. halo.. kali ini saya ingin menyajikan salah satu puzzle logika yang dibuat oleh Lewis Carroll [ iya, Lewis sang pembuat cerita Alice in the wonderland ] . Puzzle ini bertujuan untuk menyerang jantung dari logika. Langsung masuk ke topiknya.

Puzzle ini mengambil bentuk sebuah cerita, cerita percakapan antara kura-kura dan achilles. Ceritanya dimulai dari ketika Achilles berhasil menyusul si kura-kura ( pasti tau dong kalian tentang paradoks zeno ),  kemudian diakhir dengan achilles yang kelelahan karena mencoba untuk membuktikan proposisi ke-satu Euclid. 

Jadi, ketika Achilles berhasil menyusul si kura-kura, Achilles yang kelelahan duduk di punggungnya kura-kura, beberapa percakapan singkat terjadi, kemudian si kura-kura ini mengalihkan pembicaraan ke proposisi ke-satu Euclid. 

" kamu tau proposisi ke-satu Euclid kan, Achilles? Misal ada A,B, dan Z:

A : Sesuatu yang secara bersamaan memiliki kesamaan yang sama, dapat dikatakan sesuatu yang satu    tersebut sama dengan yang lainnya [ maksudnya, kalau aRb dan cRb berarti aRc ].

B: Kedua sisi setiga ini memiliki kesamaan yang sama.

Z: Kedua sisi segitiga ini sama dengan satu sama lain.

pembaca euklid pasti akan ada yang mengamini hal ini, bahwa ketika ada yang mengatakan kalau A dan B benar maka Z haruslah benar, bukan? Seorang anak SMA pasti menerima hal ini "

" Ada jenis lainnya, yang akan  tidak menerima kalau A dan B benar, tapi mengamini bahwa urutan penalaran begitu benar, dia bakalan bilang " saya terima kok kalau proposisi hipotetis itu benar, jika A dan B benar maka Z benar, tapi saya gk menerima kebenaran A dan B ",  orang yang begini harusnya main bola aja daripada baca euklid "

" kemudian, yang kedua ini, orang yang nerimo kalau A dan B benar tapi gk nerimo kalau Z itu benar, orang ini bakalan berkata, orang yang kaya gini pasnya juga suruh main bola aja kan? "

" Coba achilles, saya beri tantangan kepada kamu, saya pura-pura jadi jenis orang yang terakhir ini, dan kamu ditugaskan untuk membuat saya secara terpaksa dengan logika mengakui kebenaran z ( jangan paksa saya itu percaya Z juga lah ), bisakah? " kura-kura mengakhiri penjelasan panjangnya.

" halah, gampang itu mah, saya akan buat statemen yang kita panggil C,

C : Jika A dan  B benar, maka Z benar

kamu, harus percaya statemen ini, dan ketika kamu percaya secara logis kamu harus mengakui kebenaran Z dong. jadinya. 

A : Sesuatu yang secara bersamaan memiliki kesamaan yang sama, dapat dikatakan sesuatu yang satu     tersebut sama dengan yang lainnya [ maksudnya, kalau aRb dan cRb berarti aRc ].

B: Kedua sisi setiga ini memiliki kesamaan yang sama.

 C: Jika A dan B benar, maka Z benar.

 Z: Kedua sisi segitiga ini sama dengan satu sama lain,

skakmat kura-kura  "  kata Achilles dengan wajah senang.

" eitss.. tunggu dulu seharusnya  ada tambahan lainnya yaitu D agar saya mengakui secara terpaksa Z benar, yaitu jika A, B, dan C benar maka Z benar" kata kura-kura

" Mengapa? Seharusnya dengan terpaksa  jika membenarkan A, B, dan C maka Z haruslah benar, logika akan memaksamu begitu " kata Achilles.

" Coba ulangi perkataan kamu tadi, itu kan persis D yang saya katakan tadi, benar? " kata kura-kura.

" O..iya, kamu benar, mari kita tambahkan D:

 A : Sesuatu yang secara bersamaan memiliki kesamaan yang sama, dapat dikatakan sesuatu yang satu     tersebut sama dengan yang lainnya [ maksudnya, kalau aRb dan cRb berarti aRc ].

 B: Kedua sisi setiga ini memiliki kesamaan yang sama.

 C: Jika A dan B benar, maka Z benar.

 D: Jika A, B, dan C benar maka Z benar.

 Z: Kedua sisi segitiga ini sama dengan satu sama lain.

berakhir sudah kamu kura-kura " kata Achilles.

" Saya nolak Z itu benar " kata kura-kura dengan tersenyum.

" Lah kok, dengan logika seharusnya kamu terpaksa mengakui bahwa Z benar. Jika A, B, C, dan D itu benar maka Z benar" kata Achilles.

" Apa, Achilles? tapi kan saya gk bilang kalau saya setuju kalau jika A, B, C, dan D itu benar maka Z benar, seharusnya kamu tulis itu sebagai E, dan memaksa saya untuk mempercayai kebenaran E " kata kura-kura dengan senyuman yang sama seperti sebelumnya.

Dalam cerita aslinya, dikisahkan bahwa sang narator dari cerita ini meninggalkan pasangan yang bahagia itu karena ada pekerjaan yang harus ia tangani di bank, dan tidak lagi menjenguk mereka selama 5 tahun, ketika sang narator menjenguknya kembali. Sang narator masih melihat Achilles dengan muka penuh putus asa duduk di punggung kura-kura dan masih berlanjut memegang buku tulis dengan berjuta-juta urutan statemen mencoba memaksa kura-kura menerima bahwa Z benar. Dengan ini, cerita ditutup.

Sampai jumpa di postingan selanjutnya, Semoga di postingan selanjutnya Achilles sudah berhasil memaksa kura-kura untuk memercayai bahwa Z benar. bye ~~





Monday, June 28, 2021

Dasa Darma Pramuka

Dwi Darma Pramuka

Sunday, June 27, 2021

Lingkaran Dalam Segitiga

 

Hai hai semua ^_^ Aye Admin K kembali lagi akan membahas salah satu istilah dalam matematika. Kali ini aye akan membahas tentang definisi lingkaran dalam segitiga. Seperti apa definisinya? Langsung aja, kita cekidoot

Kumpulan Tools Matematika

 Halaman Ini Masih Dalam Tahap Pengembangan :) Mohon Bersaber

Tri Satya Pramuka

Saturday, June 26, 2021

"Ambil Sebarang Fungsi Aljabar" Simulator

 






Sistem Dinamik Nonlinier

Sistem dinamik adalah sistem persamaan yang menunjukkan perubahan suatu keadaan ke keadaan lain. Keadaan bisa berupa bilangan, vektor, manifold, atau objek apapun. Domain waktu perubahan dapat berupa waktu diskrit (bilangan asli) atau kontinu (bilangan riil). Jika domain waktunya diskrit maka sistem dinamik berbentuk relasi rekurensi, sedangkan jika waktunya kontinu maka sistem dinamik berupa sistem persamaan diferensial.

Thursday, June 24, 2021

Kalau Aku Bagaimana


Kalau biasanya kalian akan menemukan penggalan lirik lagu atau beberapa bait puisi di awal carita ku, kali ini simpan dulu ekspetasi itu. 

Aku katakan, tulisan ini akan berbeda dari sebelumnya. Kalian tak akan menemukan rima-rima indie di akhir kalimat, semua akan mengalir begitu saja. Maklum, aku sedang pusing, kalau terlalu banyak mikirin rima, akan sampai kapan tulisan ini sampai ke kalian. Oiya, jangan lupa bacanya pakai intonasi, sengaja aku kasih banyak koma agar kalian berhenti, anggap saja sedang membaca sebuah diary, tentang apa yang kalian rasakan saat ini. Tak ada rima, yang ada hanya kesah, jangan terlalu menghayati, kalian masih punya banyak urusan untuk dihadapi, jangan mengurusi urusanku, aku masih cukup mampu. Tak apa kalau kalian tidak menyukai tulisan ini, toh ini dibuat bukan untuk kalian. Kalau kalian suka, tak apa, tapi jangan menyukaiku, perihal menyukai aku tak mampu. Satu lagi, aku akan banyak menggunakan aku kamu, bukan gua elu, kalau kalian jijik, yaudah. Tidak berpengaruh juga untuk ku, sesimpel itu. 

Untuk seseorang yang sengaja aku jadikan inspirasi cerita, tolong jangan kegeeran, aku menulis ini sebab aku ingin menulis, sesimpel itu. Terlebih tulisanku sudah lama tak terisi, jadi jangan terlalu kegeeran, kesenangan boleh, aku juga suka begitu soalnya. Sebelum kau kesal dan memaki-makiku di chat, aku minta maaf. Mungkin akan banyak kata kasar yang terlontar, tapi yasudahlah namanya juga aku, suka begitu.

Sumber: Pinterest

Begini ceritanya...
Mungkin seminggu yang lalu, aku malas menunjukkan waktu spesifiknya, nanti dikira merhatiin kamu banget, kan males jadinya. Ketika kamu membalas cerita berkala ku, dengan menyuruhku segera tidur, padahal aku sedang mengerjakan tugas dan besok pagi adalah deadline nya. Tugas segera aku selesaikan, copas sana copas sini, comot sana sini, ngarang indah, dan akhirnya selesai malam itu. Anehnya kau belum juga terlelap, malah menanyai ku beberapa pertanyaan, mungkin kau sedang rindu malam itu, tapi malu mengakuinya. 

Kau balik bertanya, "Kangen ga sama gue?" "Kangen sih tapi biasa aja" jawabku. Sebab aku terlalu sibuk, begadang tiap malam, mengerjakan tugas demi tugas, kelas yang begitu padat, senin sampai sabtu masuk pukul tujuh, dan hari minggu untuk tugas olahraga. Aku terlalu sibuk sampai kau kira aku gengsi ngechat mu lebih dulu, padahal tidak seperti itu. Ya biasa saja, aku tidak pernah ngechat mu karena aku sibuk dan tidak sedang bosan. Kalaupun aku bosan, aku tidak kepikiran ngechat mu, sesimpel itu. Aku juga tau kau sedang sibuk, aku turut kasihan padamu, sebab kau masih berkutat dengan angka-angka, seperti anak SMA yang belajar MTK; aljabar, linear, pecahan, statistika, aritmatika, ah fak lah semuanya. Coba kau lihat aku, merdeka, cuman perlu baca-baca dan ngolah kata-kata, sayang tugasnya yang tak kira-kira. Sebenarnya sih sama saja, tapi kan kau tau, aku selalu menganggap diriku lebih keren darimu HAHAHAHAHAHA. 

Sekali lagi, aku ga gengsi, mungkin esok pagi atau malam lusa aku ngechat mu, mungkin, kalau aku tidak lupa. 

"Kalau menurut lu, gua gimana?" Jujur, kau adalah penghancur idealisme. Aku pernah katakan, "Aku tidak akan berubah hanya karena wanita." Tetapi perlahan luntur karena kau. Bukan karena tumbuh rasa, tetapi lebih karena ingin berjuang bersama. Bukan kerena takut kehilangan, tetapi lebih karena takut kau berjuang sendirian. Bukan karena takut kesepian, kalau tentang kesepian, aku terlalu sering kesepian, tapi bukan karena itu, lebih karena ingin tetap beriringan agar kau tak menyerah di tengah jalan. Namanya juga kamu, nyerah mulu. Aku yang dulu sangat keras, kasar, frontal dan berlebihan, perlahan jadi lemah. Jujur itu bukan aku, tapi mau bagaimana, kau sering bawa perasaan. Dibilang baperan, kau tak terima, tapi memang seperti itu adanya, ah fak lah. Kalau aku ngomong anjing, kau langsung marah, bilang anjay, kau malah ketawa, aneh banget lah. Kalau ngatain dirimu aneh, kau membantah, memujimu pintar, kau lebih membantah. Mengecap dirimu religius, kau tak suka, melabeli dirimu malas beribadah, kau malah marah-marah, mending kalau datang bulan saja. Saat datang bulan, selalu kau tak berselera, aku ajak cerita, kau iya iya aja, aku ajak ghibah, kau bilang aku banyak dosa, ga salah sih, tapi kau suka dengan ghibah yang aku kasih. Disuruh belajar, kau malas, gagal ujian, kau tampak memelas, aku coba semangati, katamu tak berpengaruh, aku balik memaki, kau tambah terpuruk, serba salah. Jadi bingung, aku ini apa. Saat aku memilih baca buku ketimbang lanjut cerita, kau bilang aku jahat, saat aku jujur menjawab tidak peduli dengan ceritamu, kau bilang aku lebih jahat, saat aku minta maaf, kau maafin, tetapi saat aku bercerita kembali, kau bilang tak peduli. Aku makin tersudut. Kembali meminta maaf, lalu katamu biasa saja. Saat aku biasa saja, kau bilang aku lebih kaku dari sebelumnya, saat aku mencoba seperti sebelumnya, kau yang tak pernah sama seperti sebelumnya, yaudah lah, aku yang salah. Namanya juga aku, suka begitu, tak bisa sesimpel itu. 

Aku yang berubah karena ingin menemani kau berjuang, kau malah bilang "Jadi lu berubah cuman karena takut gua baper, bukan karena emang lu ngeliat itu baik?" Begini aku kasih tau, "Baik itu relatif, aku yang ngomong kasar, keras, frontal, atau berlebihan bukan berarti tidak baik, tapi bukan berarti baik. Baik atau buruk itu relatif, tergantung perspektif, sudut pandang, dan cerita orang."

Tak apa sebenarnya aku mau sepertinya apa, yang terpenting tetap jadi diriku sendiri. Untuk mu, aku ingin ucapkan terima kasih. Ada gunanya juga sih menjadi lemah lembut, terlebih saat ini, aku harus menyesuaikan dengan lingkungan yang baru, jadinya perlu hati-hati, kalau tidak, akan banyak hati yang tersakiti, dimusuhi dan menjadi penyendiri dalam menjalani studi. Menjadi lebih lembut aku bisa, menghadapi wanita aku tak bisa, apalagi wanita seperti dirimu. Bayangkan, saat aku sudah mulai tertarik dengan dunia politik, hukum, HAM, dan filsafat, Sedangkan kau masih terus menanyakan, "Malam ini enakan makan mie atau Mcd?" Ga salah sih, cuman rada kesal aja saat mendengarnya, jika aku terus terang dengan mengatakan, "Ga ada yang enak, keduanya makanan sampah!" Mungkin kau akan marah, dan berkata, "Alah, kalau ada juga dimakan." Ya pasti, kalau makanan itu ada dihadapan ku dan tidak ada makanan lain, pasti aku makan. Sulit memang jika sudah berdebat makanan mana yang paling enak, tetapi seharusnya tidak perlu serumit itu, kau bisa makan apapun, orang gila yang tidak makan seharian saja masih bisa hidup di jalanan. Semoga kau tidak menjadi gila. Semoga kau tidak terlalu sering makan makanan sampah. Semoga kau tidak menjadi sampah. Semoga kau tidak menjadi lebih rumit. Semoga rumit tidak menjadi kau. Semoga tidak ada wanita serumit kau, kalaupun kenyataannya semua wanita itu rumit, yasudah gapapa, toh aku pernah menghadapi kau, walaupun aku kalah telak. 

Jika terus mendesak bertanya, "Apakah ada perasaan yang tumbuh dalam diriku?" Aku ingin menjawab, "mungkin ada perasaan itu, akan terlalu hipokrit jika aku bilang tidak. Mungkin kau lebih peka terhadap perasaan itu, sedangkan aku tidak terlalu." Harus diakui kau wanita yang pandai walau kekanak-kanakan, mungkin tidak kekanak-kanakan juga tapi lebih ke wanita yang haus perhatian dan butuh didengarkan. Lumayan cantik dan menarik dari segala hal. Lucu juga tapi bawel. Sedangkan aku aja suka males dengerin cerita yang ga penting, tidak tertarik bahkan. Kalau boleh dianalogikan, mungkin akan seperti ikan nemo di akuarium. Masalahnya satu, akuarium bukan tempat alamiah dari ikan nemo, lautan adalah tempatnya. Sebab di sana nemo bisa berenang bebas dan menemukan anemon laut yang selalu bisa menjaganya dari segala ancaman. Tak ada yang lebih menyenangkan ketimbang berhasil menemukan tempat alamiah kita, melebur jadi satu hingga satu frekuensi. Pergi dan lakukanlah! Tunggu apalagi! Ada banyak anemon laut yang menunggu nemo di sana. 

Patut ditunggu akan jadi apa kau nanti. Tapi aku mohon padamu, jika ditanya tentang "Siapa idolamu?" Tolong jangan jawab "Marcus Aurelius" lagi. Anjing lah, itu jawaban paling aneh buat seseorang baru baca dua lembar buku Stoikisme. Silahkan kau bersenang-senang di Barat, cari semua yang mau kau cari, alami yang kau ingin alami, temui apa yang ingin kau jumpai. Jangan lupa bawa dua buku dariku. Mungkin di sana kau bisa jadi orang yang lebih praktis atau bahkan menjadi feminis. Tapi ga mungkin lah kau jadi feminis, masa nanti kau orasi di atas mobil bak atau long march saat hari perempuan, mungkin yang ada kau malah ketiduran HAHAHAHAHAA. Terserah lah, tadi aku hanya bercanda, tak peduli kau jadi apa, yang penting kau mencintainya dan berlaku apa adanya. Maka cobalah masuk tahap mencintai bukan lagi menyukai, sebab dalam mencintai kau akan sungguh-sungguh menjaga, memelihara, merawat, dan melindungi bukan lagi tentang rasa ingin selalu memiliki saat kau mulai menyukai.

Selalu ada buat gua ya, jangan capek ngingetin gua untuk minta sama Tuhan, you're my best support system. 

Waktunya habis, misinya tuntas, selesai sudah.




Raihan Immadu
Pamulang, 7 Nov 2020
Selamat membaca
Semoga bahagia

Tuesday, June 22, 2021

Seri Eksperimen Pikiran : p-Zombi


 

 Halo balik lagi dengan Sawer Dong, di postingan eksperimen pikiran, kali ini saya akan mengajukan ekperimen pikiran dari filsafat kesadaran. yap, sesuai judul kita akan bakalan membahas tentang zombi.

 Eksperimen pikiran p-Zombil ( philosopical zombie ) adalah eksperimen pikiran yang dipopulerkan oleh David Chalmer untuk melawan gerakan/mazhab Fisikalisme. Apa itu fisikalisme? Singkatnya, fisikalisme adalah paham filsafat yang berpendapat bahwa fenomena mental dapat direduksi ke fenomena fisik, atau dengan kata lain,   bahwa mental itu tak lain dan tak bukan timbul dari fenomena fisik. Sebenarnya argumen p-zombi ini punya banyak tipe ( kalian bisa merekontruksi bermacam-macam tipe ), tapi memiliki ciri umum, yaitu ketiadaan qualia. 

Apalagi itu qualia? well, ada banyak definisi qualia, tapi bila disingkat qualia itu aspek mental subjektif yang menjawab pertanyaan " seperti apa rasanya ", ketika saya katakan " seperti apa rasanya sih jadi Admin K ? " nah itu berarti saya sedang bertanya tentang qualia admin K. Mari lanjut.

Bayangkan sebuah manusia yang hampir sama seperti kita, mereka punya relfeks sakit, makan, beranu-anu, dan seterusnya, tapi  punya satu kekurangan, yaitu tidak memiliki qualia.  Misal ketika kesakitan ( refleks saat sakit ), mereka tidak merasakan rasa sakitnya, begitu pula dengan hal-hal lainnya. Sebenarnya tak terbatas manusia tapi semua mahluk. Nah, makhluk yang memenuhi ciri-ciri diatas kita namakan zombie.

Disini David Chalmer mengajak kita membanyangkan sebuah dunia, Dunia ini semua isinya adalah zombi. Kata Chalmer dengan membanyangkan dunia yang seperti itu kita dapat membuktikan baha fisikalisme salah. Jika kita susun, argumennya begini:

1. Menurut fisikalisme, apa yang ada di dunia adalah hal fisik.
2. Jika benar, jika ada dunia kemungkinan yang memiliki hal fisik sama seperti dunia kita, maka dunia kemungkinan tersebut pasti akan menghasilkan kesadaran.
3. FAKTANYA, kita dapat membayangkan dunia kemungkinan yang sama dengan kita, dan di dunia tersebut dapat dibayangkan isinya adalah zombi.
4.  Berdasarkan fakta 3, maka fisikalisme salah.

Tentu bila kita melihat argumen yang diajukan David chalmer, ia secara implisit menyatakan bahwa yang mungkin dibayangkan itu mungkin terjadi, atau dengan kata lain, jika mungkin secara epistemik maka mungkin secara metafisik. Apa kah ini benar? Itu seterah kepercayaan anda wahai para pembaca.

Menyatakan argumen Chalmer ini benar maka berarti menerima kemungkinan bahwa dunia ini seperti apa yang dikatakan oleh Carteisus, bahwa pada dasarnya dunia ini memiliki dua subtansi yaitu mental dan fisik.

Yap, jadi sekian postingan kali ini, terimakasih bagi para pembaca yang sudah membaca postingan kali ini. Ingat ! Pandemi belum berakhir, tetap jaga kesehatan dan jarak. saya Sawer Dong undur diri, sampai jumpa di postingan selanjutnya.


Wednesday, June 16, 2021

Deduksi ala Betrand Russell : Ide Primitif dan Simbolnya

 



Halo.. gan. balik lagi dengan saya, ini merupakan postingan logika lainnya selain mantiq. Jika, sebelumnya di mantiq dahulu kita membicarakan logika kategoris. Sekarang, dipostingan ini, kita mulai mengeksplors logika tatanan pertama ( first order logic ) yang diperkenalkan oleh lord Russell.

  Sebenarnya ini terjadi karena lord melihat kerancuan dari logika kategorisnya aristoteles.ketika dikatakan bahwa " Socrates adalah manusia " menurut aristoteles, "socrates" disana adalah sebuah subjek sedangkan menurut lord, "Socrates" disana adalah sebuah predikat karena kita bisa mentransletkan kalimat "Socrates adalah manusia" itu menjadi ada x jika x adalah socrates maka x adalah manusia. Jelas, kalau kita translet seperti tadi ke logika tatanan pertama "sokrates" menjadi sebuah predikat, dengan tadi maka menurutnya logika kategorisnya aristoteles dapat mengakibatkan kerancuan kategoris.


Tapi, jauh dari diatas, sekarang kita akan membahas dlu hal-hal mendasar dari logika lord ini. Disini kita akan bahas ide primitif atau yang lord sebut sebagai undefined term. 


1. Asersi


Setiap proposisi dapat merupakan asersi atau hanya bagian. ketika saya mengatakan " wody telah mati " maka ini saya meng-asersi proposisi " wody telah mati ", tapi ketika saya mengatakan " ' wody telah mati ' adalah sebuah proposisi " maka ini saya sedang mengasersi hal lain, dimana disini ' wody telah mati ' hanya menjadi bagian. Sama seperti pada proposisi hipotesis bersyarat atau Qadhiyah syartiyah mutassilah yaitu " jika a=b maka b=a ", disini terdapat dua proposisi yang tidak diasersi yaitu "a=b" dan "b=a", sementara yang diasersi adalah hal pertama mengimplikasikan hal kedua. atau dalam bahasa sehari-harinya " jika ini maka ini " . Secara simbol jika kita ingin mengatakan bahwa proposisi p adalah asersi maka dapat ditulis :


                                                                           


dimana " " adalah tanda asersi yang dapat dibaca " benar bahwa ", sedangkan titik menandakan cangkupan asersinya, cangkupannya dimulai setelah tanda titik sampai ketemu titik yang jumlahnya sama atau akhir dari kalimatnya. jadi  "  " berarti " benar bahwa  p mengimplikasikan q ", sedangkan  "  " berarti " benar bahwa p; mengimplikasikan benar bahwa q " atau " P benar; maka q benar ".  Contoh pertama itu tidak selalu melibatkan tentang kebenaran p atau q sedangkan contoh kedua itu melibatkan.


2. Implikasi

 

 Russel menyatakan implikasi adalah relasi antara 2 entitas p dan q dimana p tidak benar atau q benar. Jadi, ketika saya mengatakan " p mengimplikasikan q " itu sebenarnya hanya kata lain dari " p tidak benar atau q benar".  Proposisi " p mengimplikasikan q " itu ekivalen dengan " jika p benar maka q benar ", dan "jika q salah maka p salah".  Implikasi disimbolkan dengan  "  " . Ia disini juga menyatakan bahwa p dan q haruslah sebuah proposisi untuk membuat proposisi "   "  ini benar. Ini saya kira poin penting yang harus kita ingat, karena Russel tidak menyatakan bahwa semua statemen itu adalah proposisi. 


3. Fungsi proposisi


 Semua statemen mengenai x bisa dinyatakan dalam ekpresi:


                                                                                     

atau A(x), B (x), dll. Untuk dua varaibel maka digunakan :

                                                                                   

atau A(x, y), B(x,y), dll. Untuk variabel lebihnya banyak maka tinggal tambahin aja. Nah, jika fungsi ini mempunyai nilai maka itu adalah Fungsi proposisi. Dengan ini, kita juga dapat mengatakan "  " merupakan fungsi proposisi dari variabel p dan q. Ketika fungsi C(x) itu diasersi ini maknanya ekpresi tersbut benar di semua nilai dari variabel x. Misal :

                                                                                

ini berarti " benar bahwa untuk semua nilai p, p mengimplikasikan p ". Ingat C(x) belum tentu berlaku di semua argumen, misal, kalau C(x) itu " x merupakan proposisi ", ini bakalan salah kalau kita asersi, ya karena x itu tidak selalu proposisi. Tapi kalau kita pakai C() Maka ini benar karena memang benar itu adalah proposisi.

4. Negasi 

 Sebuah proposisi  "  p itu tidak benar " dinyatakan dalam ekpresi:

                                                                                     
yang akan benar bila p itu bukan proposisi atau p itu merupakan proposisi yang salah, dan akan salah bila p itu merupakan proposisi yang benar.

Oke.. mungkin segini aja dulu pada postingan kali ini,  sampai jumpa untuk postingan russell selanjutnya. Selanjutnya bila diridhoi dengan yang maha kuasa, kita akan membaha proposisi primitif. bye ~~


Tuesday, June 1, 2021

Paper PDF Biologi Bahasa Jerman - Anlockwirkung moderner Leuchtmittel auf nachtaktive Insekten (Daya Tarik Lampu Modern Terhadap Serangga Nokturnal)