Selamat datang di KnK Land. Mari menguasai dunia bersama kami. Disini kalian bisa menemukan ratusan postingan berbahaya dari penulis-penulis kami. Selamat menikmati situs yang hidup ini.




Friday, October 18, 2019

Cogito Ergo Sum


Ekspestasi tak sesuai realita              



Hai sobat..

     Mungkin banyak orang yang  pernah mendengar Frasa "Aku berpikir, maka aku ada" yang mana dalam bahasa latinnya berbunyi "Cogito Ergo Sum".  Tapi apakah mereka mengerti makna sebenarnya dari frasa ini?.  Nah kali ini, pada postingan ini, kita akan membahas arti sebenarnya dari frasa ini.

   Ada baik kita berkenalan dulu pada yang empunya dari frasa ini yaitu, Rene Descartes. Rene Descartes atau dalam literatur latin dikenal sebagai Renatus Cartesius, lahir di La Hye,perancis pada tanggal 31 maret 1596 dari bapak yang borjouis. Descartes sering dijuluki sebagai bapak filsafat modern. Ia mendapat julukan ini karena ia berhasil membuat pandangan baru yaitu pandangan subjektivitas atau kesadaran diri yang kedepannya akan sangat mempengaruhi filsafat-filsafat barat.

  Berawal dari keresahannya mengenai ilmu-ilmu yang ia pelajari, yang ia klaim tidak dapat menetapkan kebenaran absolut. Semua ilmu yang ia pelajari pasti tak luput dari keragu-raguan dan perdebatan para ahli. Dalam pandangan Descartes keraguan dan perdebatan inilah yang mengindikasi tidak adanya kebenaran absolut. Ia berpikir bahwa kebenaran absolut pastilah luput dari segala keragu-raguan. Dari-hal inilah yang membuar Descartes merumuskan frasa "Aku berpikir, maka aku ada".

  "Cogito Ergo Sum" memiliki makna bahwa yang pasti/tidak ada keragu-raguannya adalah saya berpikir. Perlu dipertegas, kata "Berpikir" dalam frasa tsb, tidak sama dengan apa yang sering kita pahami. kata "Cogito" lebih tepatnya diartikan sebagai menyadari, kemampuan untuk menyadari. Nah, Kemampuan untuk menyadari ini adalah kebenaran yang tidak dapat kita ragukan lagi. Jika, saya melihat, maka belum tentu saya benar-benar melihat. Bisa saja apa yang dilihat adalah ilusi, atau sebenarnya saya dalam keadaan bermimipi. 1+1 = 2 atau segitiga memiliki tiga sisi pun tak luput dari keragu-raguan. Bisa sajakan ada Setan jahat nan licik yang memanipulasi hal tsb, yang sebenarnya 1+1 = 3 atau segitiga itu memiliki 4 sisi. Berbeda dengan hal-hal diatas tadi yang dapat diragukan. Kesadaran kita akan mengalami sesuatu itu tidak dapat diragukan. Karna akan menjadi kontradiksi kalau kita beranggapan apa yang kita sadari/yang kita pikirkan sebenarnya bukan kita pikirkan/kita sadari.

 Nah, sudah tahukan arti sebenarnya dari frasa "Saya Berpikir, maka saya ada". jika ada yang kurang dimengerti atau pertanyaan. sila tuliskan di kolom komentar






1 comment:

  1. Parah lur... Baru tau gw yg begitu dh nambah wawasan nih mantul....:


    ReplyDelete