Selamat datang di KnK Land. Mari menguasai dunia bersama kami. Disini kalian bisa menemukan ratusan postingan berbahaya dari penulis-penulis kami. Selamat menikmati situs yang hidup ini.




Showing posts with label Filsafat. Show all posts
Showing posts with label Filsafat. Show all posts

Tuesday, November 23, 2021

R. L. Wysong

 

Hai hai semua . Ketemu lagi sama aye Admin K yang kece lagi oPeN mInDeD . Tentu saja, masih di blog kesayangan kita yang penuh dengan postingan oPeN mInDeD ini, KnK Land. Kali ini, aye bakal memperkenalkan salah seorang tokoh pseudosains yang bernama R.L Wysong. Siapah dia? Langsung aja kita cekidoot.

Sunday, October 10, 2021

Pengantar Logika

Halo semua ^_^ aye Admin K. Selamat datang di KnK Land. Kali ini, aye akan membuat postingan perdana seputar logika khususnya logika matematika. Tahukah kalian bahwa, banyak hal yang tidak pasti benar?



Saturday, August 14, 2021

Perjalanan Akal : Episode 5 (Kata Hati)

 

Halo, ini aku lagi, Omega. Aku adalah sesuatu yang berpikir. Selain berpikir, aku punya hobi lain yakni merasa. Di dunia ini banyak peristiwa yang terserap oleh inderaku. Setiap peristiwa memberikan efek berbeda pada diriku. Selanjutnya diriku memberikan reaksi yang berbeda dari dalam diriku. Dari mana asal-usul emosi itu? Mari kita beri nama tempat asalnya hati.

Tuesday, July 13, 2021

Deduksi ala Betrand Russell : Proposisi Primitif


Yoo.. mamen, balik lagi dengan saya disini. Pada postingan ini, melanjutkan postingan sebelumnya, kali ini pembahasannya adalah proposisi primitif. Dibanding menyebutkan sebagai proposisi primitf, saya sendiri lebih suka menyebutnya sebagai prinsip. Apa aja proposisinya, mari, Cekidot..

 1. Prinsip pertama dan paling utama adalah bahwa " Apa yang di-implikasikan oleh proposisi yang benar adalah benar ". Proposisi ini sangat krusial karena digunakan untuk pembuktian, proposisi ini tidak sama dengan " Jika p  maka p mengimplikasikan q, q benar ", ini memang proposisi benar tetapi ini tidak seperti prinsip diatas, proposisi ini tetap akan benar andaipun jika p salah atau p mengimplikasikan q salah. Sebaliknya, prinsip yang sedang kita bicarakan itu dapat mengasersikan q tanpa menggunakan hipotesis apapun. Proposisi pertama tidak dapat disimbolkan karena bila disimbolkan akan terjebak dalam penggunaan hipotesis. Tetapi bila dipergunakan, proposisi ini dapat dituliskan sebagai:


" p benar, mengimplikan, q yang benar " atau lebih gampangnya " p benar karena itu q benar", yang perlu ditekankan disini adalah perbedaan "maka" dan "karena itu", "maka" memerlukan hipotesis p, sebaliknya "karena itu" tidak memerlukan hipotesis karena memang faktanya p benar. Yang pertama Lord Russel namakan sebagai implikasi material sedangkan yang lainnya dinamakan sebagai implikasi formal. Perbedaan ini sangat krusial untuk menghindari paradoks yang dikemukan oleh Lewis Carrol ( bisa baca disini ).

2.  Prinsip Identitas, "   "  prinsip ini menyatakan bahwa " apapun itu mengimplikasikan dirinya sendiri ", karena sebelumnya kita sudah membahas bahwa Lord mendefinisikan implikasi sebagai " hipotesisnya salah atau konsekuensinya yang benar " maka prinsip identitas ini sama saja dengan " prinsip tidak ada jalan tengah " dimana " p itu benar atau p itu salah ".

3. Prinsip simplifikasi, "    " yang dibaca " Jika p benar, maka q mengimplikasikan p "  ekivalen dengan " jika p dan q benar, maka p benar ", prinsip ini menyatakan bahwa proposisi benar diimplikasikan oleh apapun.

4. Prinsip sillogisme,  "   "  prinsip ini menyatakan bahwa " Jika p mengimplikasikan q, lalu q mengimplikasi r, maka p mengimplikasikan r ", jadi mirip sifat transitif, dimana bila p memiliki hubugnan dengan q dan q memiliki hubungan dengan r maka niscaya p juga berhubungan dengan r. 

5.  Prinsip komutatif,  "  " dibaca " jika p benar, maka q benar, r benar, maka niscaya, jika q benar maka p benar, r benar" atau secara gamblang prinsip ini menyatakan bahwa jika r itu merupakan dari p dan q, maka berlaku juga r itu merupakan dari q dan p. antara p duluan atau q duluan itu sama saja makanya prinsip ini dikatakan sebagai prinsip komutatif.

6.  Prinsip negasi ganda, "   "  dibaca " Jika p salah itu salah maka p benar ", jadi prinsip ini seperti menyatakan kalau kita salah menyatakan bahwa sebuah perbuatan itu salah maka perbuatan itu benar, analoginya kek gitulah.

7. Prinsip reductio ad absurdum, "   " dibaca " Jika p benar maka p, maka seharusnya p salah ".  ini mengatakan kalau p itu benar mengimplikasikan kesalahannya sendiri maka p itu salah. 

8. Prinsip transposisi, "   " dibaca " Jika p benar maka q salah niscaya bahwa q benar maka p salah ". Prinsip ini menyatakan bahwasanya jika p mengimplikasikan kesalah q maka q itu juga mengimplikasikan kesalahan p. 

9.  Prinsip subtitusi, " Jika sebuah fungsi proposional C(y) itu benar untuk setiap y maka subtutisi ke nilai yang terdefinsi juga benar ", misal: " untuk setiap y, jika y itu manusia, maka y itu bakalan mati ",  nilai y ini dapat digantikan dengan socrates sehingga menjadi " jika socrates adalah manusia, maka socrates bakalan mati". Apa perbedaan y dan socrates? jika y itu merupakan konstanta yang tidak terdefinisi maka socrates itu konstanta yang terdefinisi i.e socrates adalah gurunya plato.

10. Prinsip variabel dependen ke independen, "    " ini menyatakan bahwa " Jika fungsi proposional benar untuk setiap y  maka benar bila y disubtitusi ke fungsi proposional yang memiliki nilai z ", ini alasan prinsip tersebut dinamakan seperti diatas, karena prinsip ini memperbolehkan mensubtitusikan ke fungsi proposional. misal: kita ingin mensubtitusikan p di fungsi proposional  "  " dengan "  " maka bila dituliskan menggunakan notasi Peano-Russell:
                                                   

notasi seperti pembagian disitu artinya subtitusi.

Dan, kita sampai pada akhirnya, jadi itulah prinsip-prinsip yang Lord sebagai primitif walaupun ada sebagian prinsip-prinsip ini tidak terlihat sebagai primitf. Misal pada Yasuki imai dan kiyosi iseki mereka menggolongkan kesemuanya sebagai proposisi primitif kecuali reductio ad absurdum dan prinsip identitas. 


Walapun begitu, saya memasukkannya ke dalam postingan ini karena Lord sendiri dalam papernya " Theory of Implication " menggolongkannya ke proposisi primitif. Meskipun nantinya dalam principia mathematica, Lord akan memakai proposisi primitif yang berbeda untuk sistem logika yang berbeda.

Ingat corona masi berkeliaran, harus tetep jaga kesehatan, bye ~~~

Tuesday, June 29, 2021

Apa yang kura-kura katakan kepada Achilles sang pahlawan?


 

Halo.. halo.. halo.. kali ini saya ingin menyajikan salah satu puzzle logika yang dibuat oleh Lewis Carroll [ iya, Lewis sang pembuat cerita Alice in the wonderland ] . Puzzle ini bertujuan untuk menyerang jantung dari logika. Langsung masuk ke topiknya.

Puzzle ini mengambil bentuk sebuah cerita, cerita percakapan antara kura-kura dan achilles. Ceritanya dimulai dari ketika Achilles berhasil menyusul si kura-kura ( pasti tau dong kalian tentang paradoks zeno ),  kemudian diakhir dengan achilles yang kelelahan karena mencoba untuk membuktikan proposisi ke-satu Euclid. 

Jadi, ketika Achilles berhasil menyusul si kura-kura, Achilles yang kelelahan duduk di punggungnya kura-kura, beberapa percakapan singkat terjadi, kemudian si kura-kura ini mengalihkan pembicaraan ke proposisi ke-satu Euclid. 

" kamu tau proposisi ke-satu Euclid kan, Achilles? Misal ada A,B, dan Z:

A : Sesuatu yang secara bersamaan memiliki kesamaan yang sama, dapat dikatakan sesuatu yang satu    tersebut sama dengan yang lainnya [ maksudnya, kalau aRb dan cRb berarti aRc ].

B: Kedua sisi setiga ini memiliki kesamaan yang sama.

Z: Kedua sisi segitiga ini sama dengan satu sama lain.

pembaca euklid pasti akan ada yang mengamini hal ini, bahwa ketika ada yang mengatakan kalau A dan B benar maka Z haruslah benar, bukan? Seorang anak SMA pasti menerima hal ini "

" Ada jenis lainnya, yang akan  tidak menerima kalau A dan B benar, tapi mengamini bahwa urutan penalaran begitu benar, dia bakalan bilang " saya terima kok kalau proposisi hipotetis itu benar, jika A dan B benar maka Z benar, tapi saya gk menerima kebenaran A dan B ",  orang yang begini harusnya main bola aja daripada baca euklid "

" kemudian, yang kedua ini, orang yang nerimo kalau A dan B benar tapi gk nerimo kalau Z itu benar, orang ini bakalan berkata, orang yang kaya gini pasnya juga suruh main bola aja kan? "

" Coba achilles, saya beri tantangan kepada kamu, saya pura-pura jadi jenis orang yang terakhir ini, dan kamu ditugaskan untuk membuat saya secara terpaksa dengan logika mengakui kebenaran z ( jangan paksa saya itu percaya Z juga lah ), bisakah? " kura-kura mengakhiri penjelasan panjangnya.

" halah, gampang itu mah, saya akan buat statemen yang kita panggil C,

C : Jika A dan  B benar, maka Z benar

kamu, harus percaya statemen ini, dan ketika kamu percaya secara logis kamu harus mengakui kebenaran Z dong. jadinya. 

A : Sesuatu yang secara bersamaan memiliki kesamaan yang sama, dapat dikatakan sesuatu yang satu     tersebut sama dengan yang lainnya [ maksudnya, kalau aRb dan cRb berarti aRc ].

B: Kedua sisi setiga ini memiliki kesamaan yang sama.

 C: Jika A dan B benar, maka Z benar.

 Z: Kedua sisi segitiga ini sama dengan satu sama lain,

skakmat kura-kura  "  kata Achilles dengan wajah senang.

" eitss.. tunggu dulu seharusnya  ada tambahan lainnya yaitu D agar saya mengakui secara terpaksa Z benar, yaitu jika A, B, dan C benar maka Z benar" kata kura-kura

" Mengapa? Seharusnya dengan terpaksa  jika membenarkan A, B, dan C maka Z haruslah benar, logika akan memaksamu begitu " kata Achilles.

" Coba ulangi perkataan kamu tadi, itu kan persis D yang saya katakan tadi, benar? " kata kura-kura.

" O..iya, kamu benar, mari kita tambahkan D:

 A : Sesuatu yang secara bersamaan memiliki kesamaan yang sama, dapat dikatakan sesuatu yang satu     tersebut sama dengan yang lainnya [ maksudnya, kalau aRb dan cRb berarti aRc ].

 B: Kedua sisi setiga ini memiliki kesamaan yang sama.

 C: Jika A dan B benar, maka Z benar.

 D: Jika A, B, dan C benar maka Z benar.

 Z: Kedua sisi segitiga ini sama dengan satu sama lain.

berakhir sudah kamu kura-kura " kata Achilles.

" Saya nolak Z itu benar " kata kura-kura dengan tersenyum.

" Lah kok, dengan logika seharusnya kamu terpaksa mengakui bahwa Z benar. Jika A, B, C, dan D itu benar maka Z benar" kata Achilles.

" Apa, Achilles? tapi kan saya gk bilang kalau saya setuju kalau jika A, B, C, dan D itu benar maka Z benar, seharusnya kamu tulis itu sebagai E, dan memaksa saya untuk mempercayai kebenaran E " kata kura-kura dengan senyuman yang sama seperti sebelumnya.

Dalam cerita aslinya, dikisahkan bahwa sang narator dari cerita ini meninggalkan pasangan yang bahagia itu karena ada pekerjaan yang harus ia tangani di bank, dan tidak lagi menjenguk mereka selama 5 tahun, ketika sang narator menjenguknya kembali. Sang narator masih melihat Achilles dengan muka penuh putus asa duduk di punggung kura-kura dan masih berlanjut memegang buku tulis dengan berjuta-juta urutan statemen mencoba memaksa kura-kura menerima bahwa Z benar. Dengan ini, cerita ditutup.

Sampai jumpa di postingan selanjutnya, Semoga di postingan selanjutnya Achilles sudah berhasil memaksa kura-kura untuk memercayai bahwa Z benar. bye ~~