Selamat datang di KnK Land. Mari menguasai dunia bersama kami. Disini kalian bisa menemukan ratusan postingan berbahaya dari penulis-penulis kami. Selamat menikmati situs yang hidup ini.




Friday, December 27, 2019

Caramelt - Chapter 19 (Penyihir Salju)

Chapter 18 (Rencana Pelarian)

Gunung Seth adalah gunung yang terletak di perbatasan antara Mana Utara dan Mana Selatan. Sebagai salah satu gunung tertinggi di dunia, banyak para pendaki tertarik untuk mendakinya. Dengan ketinggian 10 km, membuat hati para pendaki berdetak sangat kencang. Ditambah lagi terdapat banyak sekali rintangan, hewan buas, serta jurang-jurang terjal. Ribuan pendaki setiap tahunnya hilang dan tak pernah kembali dari gunung tersebut. Terdapat rumor bahwa di sana para pendaki sering mengalami berbagai halusinasi dan akhir-akhir ini sering diberitakan banyak pendaki yang bertemu dengan wanita berambut merah yang dapat mengendalikan salju.




Saat ini, Grepins si penembak jitu sedang mendaki Gunung Seth. Dia sedang mencari adiknya yang dikabarkan ada disana.

Grepins : (dalam hati) "Rika, dimana kau, Rika?!"

Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara minta tolong. Grepins pun langsung menyiapkan snipernya dan buru-buru ke sumber suara.

Orang asing : "Aaagh, toloong!! Aaaggh!!"

Grepins pun tiba ke tempat suara itu berasal. Dia kaget melihat seorang pria yang penuh darah dan kehilangan beberapa anggota tubuhnya diserang oleh makhluk buas.

Grepins : "Beruang sialan!! Aku akan menembakmu."

Grepins langsung menodongkan snipernya dan menembak tepat di kepala makhluk buas tersebut. Makhluk buas itu pun mati. Grepins langsung cepat menuju ke arah orang yang minta tolong tadi untuk melihat kondisinya. Orang tersebut tampak sudah tidak sadar.

Grepins : "Hey kau, apakah kau masih sadar? Hey!!" (sambil mendekati orang tersebut)

Sesaat kemudian, Grepins menyentuh tubuh pria tadi. Pria tersebut sudah tidak tertolong lagi.

Grepins : "Benar-benar gunung yang sangat berbahaya. Orang-orang bisa mati dengan mudah di gunung. Yang terpenting, Rika, ku harap kau baik-baik saja. Kenapa kau bisa ada di sini, Rika?"

Grepins mendaki gunung hingga ketinggian 9 km. Pada ketinggian ini, dia mengalami kesulitan bernafas dan telinganya terus berdenging, ditambah lagi suhu yang begitu dingin mengharuskan dia memakai baju hangat.

Grepins : "Untung saja si ratu baik hati itu meminjamkan aku baju yang sangat tebal ini. Seandainya aku  memakai jaketku sendiri, pasti aku masih merasa kedinginan."

Dari puncak gunung terlihat semacam siluet yang berbentuk seperti boneka salju dan jumlahnya sangat banyak. Siluet-siluet tersebut tampak bergerak-gerak ke sana kemari.

Grepins : "Makhluk apa itu? Mulai sekarang aku harus berhati-hati, amunisiku tinggal sedikit. Tak sesuai yang ku perkirakan, banyak sekali makhluk buas yang ku temui sejak tadi. Aku harus sampai ke puncak karena di situlah Rika berada."

Beberapa benda putih mendekati Grepins.

Grepins : "Heh? Makhluk buas lagi? Kali ini apa?"

Muncullah beberapa sosok makhluk putih yang berbentuk boneka salju.

Makhluk putih : "Berani-beraninya kamu datang ke wilayah Madam Rika. Katakan namamu dan lepas semua senjatamu."

Grepins : "Madam Rika? Jadi, benar rupanya kalau Rika ada disini? Kalian siapa?"

Makhluk putih : "Kau jangan seenaknya menyebut nama Madam Rika seperti itu. Letakkan snipermu ke tanah sekarang juga."

Grepins : "Tidak semudah itu. Aku akan meledakkan kalian semua, boneka salju!!" (Grepins menodongkan Sniper G)

Makhluk putih : "Ngahahahgagaga (tertawa aneh), kau pikir kami akan terluka dengan senjata itu? Tubuh kami terbuat dari salju. Kalau tubuh kami hancur, Madam Rika bisa menggunakan kekuatannya untuk membentuk tubuh kami seperti semula."

Terjadilah ledakan seperti yang terjadi di markas MAVIA meski kekuatan ledakannya lebih kecil.

Grepins : "Hahaha, terima kasih telah memberitahuku kalau Rika ada di sini." (Grepins tetap melanjutkan perjalanannya ke puncak.)

Saat hampir sampai ke puncak, di hadapannya muncul dua orang. Seorang pria berambut hijau yang memakai jubah cokelat dan seorang wanita berambut merah seperti Grepins dan memakai gaun biru.

Pria berambut hijau : "Sepertinya kita kedatangan tamu, penyihir salju. Pasti dia yang membuat ledakan itu."

Wanita berambut merah : "Ka, ka,, kakak? Bagaimana dia bisa sampai kesini?"

Bersambung...

Chapter 20 (Teman Baru)

1 comment: