Selamat datang di KnK Land. Mari menguasai dunia bersama kami. Disini kalian bisa menemukan ratusan postingan berbahaya dari penulis-penulis kami. Selamat menikmati situs yang hidup ini.




Wednesday, November 24, 2021

Bentuk Jamak Isim (Jamak Mudzakkar Salim, Jamak Mu'annats Salim, dan Jamak Taksir)

 


 Hai hai semua ^_^ aye Admin K. Halo, kali ini aye bakal ngebahas lagi mengenai isim dalam bahasa Arab. Sebagai pengingat, isim adalah kata benda atau kata sifat dalam bahasa Arab. Nah, dalam bahasa Indonesia, untuk menyatakan benda secara jamak, kita menggunakan kata ulang misal "burung" menjadi "burung-burung", "bintang" menjadi "bintang-bintang", dan lain-lain, sangat mudah. Kita juga bisa menambahkan kata "para" di depan untuk menyatakan kalau jumlahnya banyak misal "para pelajar". Sangat mudah menyatakan kejamakan benda dalam bahasa Indonesia. Nah, bagaimana dengan bahasa Arab? Apakah sama? Jawabannya adalah tidak sama.


Kalo dalam bahasa Indonesia untuk penunjukkan jamak dapat dilakukan dengan cara mengulang kata atau menambahkan kata "para" di depan. Adapun dalam bahasa Arab berbeda. Sebelum masuk ke bahasa Arab, coba perhatikan dulu bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, untuk menyatakan jamak dilakukan dengan menambahkan "s" atau "es" di belakang kata, misal "turtle" menjadi "turtles", "spider" menjadi "spiders", "grass" menjadi "grasses". Yap, tiap bahasa tentu punya cara masing-masing untuk menunjukkan benda berjumlah banyak.


Lalu, bagaimana dengan bahasa Arab? Bagaimana cara mengubah isim mufrad (tunggal) menjadi isim jamak dalam bahasa Arab? Apakah mudah? Jawabannya adalah tidak mudah, setidaknya lebih susah dari bahasa Inggris. Bentuk isim jamak biasanya digunakan untuk kata benda yang jumlahnya lebih dari dua (tidak termasuk dua, karena untuk objek yang jumlahnya dua tidak digunakan isim jamak tapi isim mutsanna atau isim ganda).

 

Dalam bahasa Arab, ada dua macam jamak, yaitu jamak beraturan (jamak salim) dan jamak yang tidak beraturan (jamak taksir).

 

Jamak Salim

 

Jamak Salim terdiri dari maskulin (jamak mudzakkar salim) dan feminin (jamak muannats salim).


Jamak mudzakkar salim memiliki akhiran "uuna" (ـُوْنَ) untuk isim marfu' dan akan berubah menjadi "iina" (ـِيْنَ) untuk majrur dan manshub. Di postingan ini kita hanya bakal ngebahas yang marfu' aja jadi contoh yang dikasih dalam i'rab marfu'.


Contoh:


مُسْلِمٌ jamaknya adalah →  مُسْلِمُوْنَ


مُدَرِّسٌ jamakanya adalah → مُدَرِّسُوْنَ

 

Pada contoh ini, مُسْلِمٌ yang artinya "(seorang) muslim (laki-laki)" berubah menjadi مُسْلِمُوْنَ yang artinya orang-orang muslim. Hal yang sama juga berlaku pada مُدَرِّسٌ yang artinya "(seorang) guru (laki-laki)" berubah menjadi مُدَرِّسُوْنَ yang artinya "guru-guru (laki-laki)".


Nah, itu baru jamak mudzakkar salim. Selanjutnya adalah jamak muannats salim. Pada jamak muannats salim, huruf ta' marbuthah (ة) di akhir, berubah menjadi alif dan ta' (ات).


Contoh:


مُسْلِمَةٌ (seorang muslimah) jamaknya adalah → مُسْلِمَاتٌ

مُهَنْدِسَةٌ (seorang insinyur wanita) jamaknya adalah → مُهَنْدِسَاتٌ


Baiklah, seperti itulah jamak salim. Selanjutnya adalah jamak taksir.


Jamak Taksir


Berbeda dengan bentuk jamak di atas, jamak taksir adalah bentuk jamak yang tidak berpola sehingga harus dihafal (begitupun 2 jamak di atas juga perlu dihapal, mana isim yang menggunakan jamak salim mana yang tidak). Terdapat banyak pola jamak taksir bahkan lebih dari 20 pola. Berikut contoh-contohnya.

Bentuk Mufrad
(Tunggal)
Bentuk Jamak
Wazan
(Pola)
 كِتَابٌ
(Buku)
 كُتُبٌ
(Buku-buku)
فُعُلٌ
 جَبَلٌ
(Gunung)
جِبَالٌ
(Pegunungan)
 فِعَالٌ
 تَاجِرٌ
(Pedagang)
 تُجَّارٌ
(Para Pedagang)
 فُعَّالٌ
قَلَمٌ
(Pulpen)
 أَقْلَامٌ
(Pulpen-Pulpen)
 أَفْعَالٌ
زَمِيْلٌ
(Kolega)
زُمَلَاءٌ
(Kolega-Kolega)
 فُعَلَاءُ
 صَدِيْقٌ
(Teman)
أَصْدِقَاءُ
(Teman-Teman)
 أَفْعِلَاءُ
 أَخٌ
(Saudara [])
إِخْوَةٌ
(Saudara-Saudara [])
فِعْلَةٌ
نَجْمٌ
(Bintang)
نُجُوْمٌ
(Bintang-Bintang)
فُعُوْلٌ



Karena jamak itu bentuknya tidak beraturan, maka disarankan bagi yang belajar bahasa Arab untuk menghafal bentuk jamak dari kata-kata yang baru dipelajari.


Nah, itulah bentuk jamak dari isim khususnya kata benda maupun kata sifat. Setiap isim mempunyai bentuk jamaknya yang berbeda-beda. Jadi, kalau ingin mempelajarinya maka harus melihat kamus. Baiklah, cukup sekian postingan aye kali ini tentang bentuk jamak dari isim. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Kalau ada pertanyaan, protes, tanggapan, ataupun tambahan silakan sampaikan di kolom komentar. Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Bye~

No comments:

Post a Comment