Selamat datang di KnK Land. Mari menguasai dunia bersama kami. Disini kalian bisa menemukan ratusan postingan berbahaya dari penulis-penulis kami. Selamat menikmati situs yang hidup ini.




Monday, February 3, 2020

Si Hitam dan Si Putih ~Bagian 2~

Si Hitam dan Si Putih
Hai hai semua . Ketemu lagi sama aing, Admin K yang manis lagi baik hati . Tentu saja, masih di blog kesayangan kita yang penuh dengan cinta ini, KnK Land. Kali ini, aing melanjutkan kisah Si Hitam dan Si Putih yang udah 3 tahun blum aing lanjutin, hehe. Cerita ini aing tulis buat ngelatih kemampuan bahasa aing terutama dalam menulis. Oh yah, cerita ini ada bagian 1-nya. Bagi kalian yang belum baca bagian 1-nya, silakan klik disini. Oh yah, kalian juga bisa membaca bagian 1-nya belakangan setelah membaca bagian 2 ini.






Bismillahir-rahmanir-rahim, mari kita mulai, 3... 2... 1... Action!!!

~Bagian 2~

Aku adalah Si Putih. Tentu nama itu diberikan padaku bukan tanpa alasan. Aku terlahir dengan kelainan gen yang bernama albinisme atau sering dikenal dengan sebutan albino. Kelainan ini membuatku kekurangan pigmen melanin sehingga kulitku menjadi putih. Selain itu, aku juga tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Aku jadi tidak bisa keluar rumah pada siang hari, sehingga aku hanya bisa diam di rumah sendirian dan kesepian.

Saat itu, malam minggu, seperti biasa aku jalan-jalan keluar untuk menghilangkan rasa bosan. Aku hanya iseng-iseng berjalan-jalan tanpa tujuan. Di perjalanan terjadi fenomena yang sangat biasa, aku diperhatikan oleh orang-orang. Maklumlah, ini terjadi karena kelainanku mengakibatkanku tampil mencolok.

Di tengah jalan aku bertemu seseorang. Seseorang yang sangat berbeda. Perbedaannya 180 derajat dibandingkan denganku. Dia adalah orang yang berkulit sangat hitam. Hitamnya sangat pekat sampai-sampai aku tidak bisa melihatnya di kegelapan malam ini. Dia sering terlihat lewat sini setiap hari sendirian. Aku tidak pernah ngobrol bahkan menyapanya. Mungkin hari ini aku bisa sedikit basa-basi dengannya.

Saat berpapasan, aku langsung tersenyum padanya dan memanggilnya "Hitam". Tiba-tiba wajahnya jadi tampak kurang bersahabat dan langsung melewatiku begitu saja. Aku tidak tahu apa masalahnya. Meski begitu, dia tampak kesepian. Namanya adalah Si Hitam, dia dikenal dengan sebutan tersebut karena dia adalah keturunan ras Sawad.

Aku ingin bertemu dengan Si Hitam lagi. Mungkin kita bisa berteman. Keesokan malamnya, aku datang ke tempat itu lagi berharap bisa bertemu dengannya lagi. Harapanku terkabul, dia muncul beberapa meter di depanku. Aku pun langsung teriak memanggilnya, "Hitam!". Dia pun membalasku, "Putih!". Wah, aku merasa senang saaat dia memanggil namaku. Tiba-tiba dia jalan cepat melewatiku seperti sedang buru-buru. Eh, tiba-tiba dompetnya jatuh. Sontak, aku langsung merespon mengambilnya dan memberitahukannya. Sembari mengembalikan dompet, aku mengajaknya untuk berteman. Namun sayangnya, dia tidak membalas ajakanku dan diam saja. Beberapa saat kemudian, dia pergi begitu saja setelah mengucapkan terima kasih.

Aku melanjutkan jalan-jalan malamku. Pada malam ini, aku berencana untuk minum kopi di kafe langgananku. Pemilik kafe itu adalah orang yang sangat ramah dan bersahabat bahkan dia juga memelihara seekor anjing. Setiap kali aku datang ke kafe, dia ramah pada setiap orang bahkan kepadaku. "Hai, Putih! Kau datang lagi hari ini ya?", kata si pemilik kafe. "Apakah kau percaya keajaiban?", ucap dia lagi. Aku terdiam dan tak bisa berkata-kata. Sungguh pertanyaan yang aneh yang dia lontarkan padaku.

Sepulang dari kafe, aku terus memikirkan pertanyaan pemilik kafe itu. Terbaring di atas kasur putihku, aku langsung membaca buku sambil mendengar musik jazz. Aku tidak bisa tertidur sampai jam 12 malam karena asyik membaca novel Harry Potter yang kebetulan sudah sampai di bagian klimaksnya.

Saat aku tidur, aku bermimpi aneh. Aku melihat sesosok makhluk berbentuk lingkaran melayang-layang dengan empat tentakelnya. Makhluk itu adalah makhluk yang baik disukai oleh umat manusia.

Keesokan harinya, aku bangun pukul 6 pagi. Seperti biasa, dengan roti oles selai kacang di atas meja, aku menonton film kartun di TV untuk mengisi rasa bosanku karena tidak bisa keluar rumah. Kartun kesukaanku adalah Vicky & Johnny yang menceritakan kehidupan anak cewek dan anak cowok yang selalu naik di atas per atau pegas yang besar. Beberapa saat, teleponku berdering. Aku mendapatkan penggilan dari nomor tak dikenal. Aku mengangkatnya lalu ku dengar suara, "Halo, aku ada di depan rumahmu.". Suaranya mirip dengan suara pemilik kafe semalam. Aku belum pernah memberikan nomor telepon ke siapapun kecuali orang tuaku. BERSAMBUNG...

Fyuh, akhirnya selesai bagian 2 dari cerita ini. Gimana? Keren, gak? Pasti keren dong. Semoga terhibur dan nantikan bagian 3 yah. Bye~

Jangan lupa juga, baca tentang cara mencari luas segitiga diketahui panjang sisi.



4 comments: