Selamat datang di KnK Land. Mari menguasai dunia bersama kami. Disini kalian bisa menemukan ratusan postingan berbahaya dari penulis-penulis kami. Selamat menikmati situs yang hidup ini.




Thursday, December 24, 2020

Caramelt - Chapter 21 (Lunch Time)

Chapter 20 (Teman Baru)

 

Misi Justice Party di Mana Utara hampir selesai. Namun, tanpa disangka salah satu anggotanya, Aporna berkhianat dan berencana untuk membebaskan Drip dan New yang akan dieksekusi oleh mereka. Sementara itu, Adruga yang sedang membantu kepolisian mengalami masalah karena penjara Saddy Prison diserang oleh orang-orang berjubah hitam dari organisasi Genesis.

 

Waktu makan siang Justice Party pun akan dimulai pada pukul 1 siang.

 

Aporna: "Baiklah, sebentar lagi jam 1, aku harus menyiapkan makanan dulu. Kalian tunggu sampai aku datang kemari lagi menjelaskan tentang arsitektur trojan ini sekaligus membawa kunci New."

 

Drip: "Oke siyaap!! Drihihi."

 

New: "Baiklah"

 

Jarum jam menunjuk ke arah jam 1. Waktunya makan siang Justice Party. Semua anggota datang ke ruang makan kecuali Adruga karena ia mempunyai misi di luar. Aporna sudah menyediakan berbagai hidangan, mulai dari salad Papakrana khas Extalia, Fettucini, dan es kepal cokelat Mana'Lo serta buah pisang impor segar dari kerajaan Kompoja yang baru dibelinya di Pasar Marina. Aporna sangat ahli memasak masakan dari berbagai tempat.

 

Robson: "Apa lagi ini? Pasta lagi? Heeh?"

 

Aporna: "Mau bagaimana lagi, stok pasta yang tersimpan kebanyakan."

 

Kyle: "Hmm, sudah lama aku tidak makan pasta. Seperti biasa, masakanmu sangat enak seperti biasa."

 

Aporna: "Hehe, kau terlalu memujiku. Makan yang banyak ya, Kyle." (tersipu malu) 


Inteo: "Sebentar lagi kedua penjahat yang sudah kita tangkap akan kita eksekusi. Bagusnya eksekusi mereka dengan cara apa? Digantung? Ditembak mati? Disetrum?"

 

Robson: "Aku ingin si bocah air nakal itu disiksa dulu selama mungkin baru ditembak mati atau disetrum." (dengan dendam yang meluap-luap di hatinya)

 

Inteo: "Hehe, kamu kesal ya Robi karena kalah yah hahaha."

 

Robson: "Hmmmm, cih" (merasa kesal)

 

Kyle: "Seperti biasa saja, ditembak mati di depan umum biar tidak ribet. Lalu, selanjutnya kita tinggal mengambil uang donasi dari orang-orang yang menyaksikan."

 

Robson: "Bagaimana menurutmu Aporna? Kau setuju kan kalau mereka disiksa dulu?"

 

Aporna: "Ya, menurutku, demi keadilan, mereka sangat cocok dikuliti. Aku suka melihat penjahat laki-laki dikuliti, slurp, hehe." (menunjukkan wajah yang seram)

 

Kyle: "Menurutku itu tidak pantas ditonton oleh anak-anak." (mengunyah fetucini lagi)

 

Aporna: "Hehe. Eeeh cepat habiskan semua makanannya, lalu cuci mulut. Itu es kepalnya segera dimakan sebelum keburu meleleh."

 

Inteo: "Hmm, manis dan enak sekali esnya."

 

Aporna: "Tentu saja, ini adalah es khas kerajaan Mana. Aku baru saja mempelajari resepnya dari tukang es yang jualan di pasar."

 

Kyle: "Bagaimana kabar dari Adruga? Apakah tidak terjadi masalah? Mungkin dia butuh bantuan."

 

Inteo: "Untuk saat ini kita biarkan saja. Kita istirahat dulu sebentar. Kita semua pasti sudah lelah karena sudah menjalankan misi masing-masing terutama aku di tubuh anak kecil ini. Sebentar lagi waktu tidurku. Aporna, tolong bacakan cerita yang kemarin."

 

Aporna: "Baiklah, tuan Inteo."

 

Robson: "Cih"

 

Kyle: "Setelah ini, aku akan berjaga-jaga di luar. Kita tunggu saja kabar dari Adruga nanti."

 

Robson: "Aku juga akan berjaga-jaga di luar."

 

Aporna: "(Hehe, sesuai rencana). Kalau begitu aku akan berada di kamar Inteo sampai Inteo tertidur. (Sebenarnya aku bisa mengambil kunci Drip dari Inteo hanya saja kalau aku mengambil kuncinya aku pasti akan dicurigai karena hanya aku yang bisa masuk ke kamar Inteo. Itu artinya, kita masih harus gunakan rencana yang semula. Setelah Inteo tidur, aku akan pergi ke kamar Robson sementara dia berjaga di luar.)"

 

Inteo: "Hoaam, jadi eksekusinya kita tembak mati saja ya, aku lagi mager soalnya kalau mau menyiksa. Aku mau ke kamar. Aporna, ayo beri cerita di kamar biar aku bisa tidur." (Inteo menuju ke kamar)

 

Robson: "Cih, anak manja."

 

Aporna: "Baik, tuan Inteo."

 

Kyle dan Robson pun pergi menuju keluar trojan untuk berjaga-jaga. Sementara itu, Aporna dan Inteo masuk ke kamar Inteo. Aporna menceritakan dongeng yang berjudul Anak Bermata Kotak hingga Inteo tertidur. Inteo tertidur pulas dikelilingi oleh boneka-boneka dan mainan-mainannya.

 

Aporna: "Ini waktunya sandiwara dimulai." (sambil melihat kunci Drip)

 

Aporna: "Atau rencana B?" (Aporna bingung mengganti rencana meski beresiko. Ia butuh alibi.)

 

Bersambung...


Chapter 22 (Rencana BC)

No comments:

Post a Comment