Selamat datang di KnK Land. Mari menguasai dunia bersama kami. Disini kalian bisa menemukan ratusan postingan berbahaya dari penulis-penulis kami. Selamat menikmati situs yang hidup ini.




Wednesday, April 20, 2016

Cerita Abal - Sigit Si Sniper

Hai semua ^_^ Hari ini ane bakal share cerita ngawur buatan ane sendiri. Cerita ini emang sangat ngawur, jadi kalo ente nemuin pesan moral dibalik cerita ini maka kalian termasuk orang yang beruntung.



Di sebuah hutan, yang bernama hutan Yumoun, hiduplah seekor lumba-lumba. Karena lumba-lumba gak bisa hidup di daratan, lumba-lumba itu pun menggeliat dan mati kelaparan. Setelah mati, datanglah seseorang yang bernama Sigit. Sigit adalah seorang sniper legendaris dimana semua sasaran tembaknya mati padahal belum ditembak, contohnya aja si lumba-lumba yang merupakan targetnya hari ini. Konon lumba-lumba tersebut diimpor dari Cina terus diangkut di pesawat. Tapi sayang lumba-lumbanya jatuh di hutan Yumoun. Setelah itu, Sigit pun membakar si lumba-lumba dan menyantapnya dengan nikmat.

Suatu saat, datanglah seorang perempuan yang membawa suatu benda yang dapat menyemprotkan air jernih. Karena perempuan tersebut, seorang tetua dari kota itu menjadi gila. Semua yang ada di hutan menjadi kacau. Tiba-tiba datanglah seorang pria tak dikenal dan menculik sang tetua. Sigit pun pergi dari hutan Yumoun dan pindah ke hutan sekitarnya yakni hutan Yusan. Hutan Yusan banyak berisi pohon karet yang sering dijadikan permen karet oleh salah satu produk permen karet ternama yang gak mau disebutkan namanya. Dengan kemampuannya, di hutan Yusan, Sigit berhasil memburu babi hutan, ayam hutan, dan orangutan. Ya, meski mereka mati sebelum ditembak karena menelan permen karet yang dijual di pinggir sebelah barat hutan Yusan. Karena bangkai hewan haram dimakan, maka Sigit pun tidak memakannya dan menguburnya dengan layak. Itulah akhir kisah dari orangutan, ayam hutan, dan babi hutan yang melegenda. Mereka pun hidup bahagia di alam baka. TAMAT.

Baca cerita abal lainnya disini

No comments:

Post a Comment